Selasa, 17 Agustus 2010

Lambung

Lambung adalah sebuah kantong yang berbentuk huruf J yang berkapasitas antara 1-2 liter. Dalam keadaan kosong, lambung seperti tabung yang tipis. Umumnya orang beranggapan, bahwa orang yang gemuk (obesitas) disebabkan oleh volume lambung yang membesar. Anggapan tersebut tidak benar karena obesitas disebabkan oleh adanya timbunan lemak di dalam rongga-perut (abdomen) sehingga otot di perut tampak membuncit dan menggelambir (bukan organ lambungnya).
Di kedua ujung lambung terdapat otot gelang (sphincter muscles). Oleh gelang ini terdiri dari sel-sel otot yang memanjang (longitudinal).
Setiap hari lambung akan mengeluarkan getah lambung (gastric juices) sebanyak 2-3 liter. Beberapa sel dinding lambung akan menghasilkan enzim yang berperan dalam proses pencernaan makanan. Enzim yang berperan dalam proses pencernaan protein disebut proteinase, proses pencernaan karbohidrat disebut karbohidrase,dan proses pencernaan lemak disebut lipase. Masing-masing golongan enzim tersebut masih menspesialisasikan diri lagi menjadi enzim yang lebih spesifik tergantung kepada jenis protein, karbohidrat, dan lemaknya.
Sel-sel dinding lambugn yang lainnya akan mengeluarkan cairan lendir yang bening (transparan) dan licin, yang akan bercampur dengan bahan makanan dan berperan sebagai pelican makanan sehingga mudah disalurkan kea lat pencernaan berikutnya dengan gerakan peristaltic. Sel-sel dinding lambung yang lain, akan menghasilkan asam lambung yang disebut HCl (asam hidroklorik). Derajat keasaman asam hidroklorik ini sangat kuat, yaitu sekitar 100 kali dibandingkan dengan keasaman air jeruk (lemon juices). Oleh karena itu, suasana di dalam lambung sangat asam (pH 2). Derajat keasaman seperti ini, dapat melarutkan beberapa jenis logam. Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa dinding lambung tahan terhadap kondisi asam yang sangat kuat seperti itu? Hal ini, disebabkan dinding lambung dilindungi oleh lendir yang bersifat basa (alkalin) dan bahan lain yang bersifat lemak (fatty materials).
Terjadinya tukak lambung (khususnya pepctic ulcers) adalah peristiwa terkelupasnya lapisan dinding pelindung lambung atau tertembus (lapisan pelindung lambung tidak kuat) dan akhirnya berlubang sampai pembuluh darah di sekitarnya ikut rusak sehingga darah keluar.
Sebenarnya tukak lambung yang berdarah adalah luka-luka terbuka yang ada pada organ dalam, yaitu pada dinding alat pencernaan. Tukak alat pencernaan yang paling sering terjadi adalah pada bagian ujung lambung (peptic ulcers) dan di bagian ujung atas usus kecil yang disebut duodenum. Keadaan ini dinamakan tukak ujung usus kecil atau duoedanal ulcers.
Gangguan lambung yang paling sering terjadi, yaitu terganggunya keseimbangan sekresi asam lambung dengan sekresi lendir pelindung dinding alat pencernaan. Contohnya, gangguan mekanisme pada sekresi asam lambung (HCl) yang berlebihan, sementara sekresi lendir pelindung (alkalin) rendah. Peristiwa inilah yang disebut sebagai kelebihan asam (hyperacidity) di dalam lambung. Gangguan mekanisme sekresi cairan (asam-basa) dalam lambung dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain makanan, obat-obatan tertentu, dan stress. Stress dalam bahasa akupunktur adalah proses berpikir yang berlebihan (obsesi). Akibatnya, dapat menyebabkan kerusakan pada lambung yang digolongkan ke dalam penyebab penyakit dari dalam.
Apabila terjadi luka (ulcus) pada dinding lambugn atau duodenum berlubang dan merusak pembuluh darah di sekitarnya, akan menimbulkan pendarahan pada alat-alat pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan radang peritoneum, yang disebut peritonitis, yaitu radang pada alat penggantung usus dan dinding usus. Apabila kondisi ini disertai dengan timbulnya infeksi, akan mengakibatkan keadaan yang lebih fatal.
Pengarahan dan nasehat yang professional bagi penderita tukak alat pencernaan, baik pada lambunga tau duodenum harus ditekankan agar si penderita dapat menahan diri dalam menghadapi stress, berupaya menghindari segala bentuk kebisingan dan kegaduhan (worry free rest, istirahat yang cukup, tidak merokok, tidak minum alcohol, tidak minum kopi (caffeine), dan mengurangi makanan yang dapat menyebabkan rangsangan (iritasi) alat-alat pencernaan. Berdasarkan uraian di atas, secara langsung pembaca dapat mengetahui bahwa ulcus alat pencernaan (khususnya lambung atau duodenum) sering terjadi pada pria yang berumur sekitar 30-35 tahun. Diharapkan dengan pengetahuan yang ada, pembaca dapat memberikan penjelasan professional kepada penderita ulcus alat pencernaan.
Fungsi lambung adalah sebagai penyimpan (gudang) makanan. Pencernaan makanan di dalam lambung berlangsung selama 15-30 menit sejak makanan masuk ke dalam mulut. Sebagian makanan masih disimpan dalam lambung selama 3-5 jam kemudian. Dalam jangka waktu tersebut, bahan makanan akan bercampur dengan cairan lambung (gastric juice). Konsisi ini terjadi karena adanya kontraksi otot alat pencernaan (kontraksi otot ini dapat disamakan dengan mixer). Dengan demikian, proses pencernaan yang terjadi di lambung adalah proses biokimiawi, bukan proses mekanik seperti yang terjadi di dalam mulut. Itulah sebabnya, orang yang mengalami operasi dan kehilangan sebagian lambungnya, masih dapat melakukan fungsi pencernaan. Aktivitas pencernaan di dalam lambung akan menimbulkan suara gaduh, terutama ketika bagian-bagian makanan bergerak bercampur dengan gelembung-gelembung gas hasil pencernaan. Suara itu dinamakan borborigme. Selain itu, kelebihan gas di dalam lambung dapat terjadi, yang akhirnya gas tersebut akan naik ke atas sampai keluar melalui kerongkongan (oesophagus) dan terjadilah apa yang disebut gelegekan (belch). Bahasa akupunktur untuk peristiwa ini adalah ekses qi dari ciao tengah naik ke ciao atas.
Terjadinya peristiwa penyerapan (absorbsi) nutris di dalam lambung masih sangat terbatas meskipun beberapa nutrisi telah dapat diserap melalui jaringan lapisan lemak (fatty membranes), antara lain makanan minuman beralkohol dan obat aspirin. Keduanya dapat bekerjasama (synergistic). Obat aspirin dapat melukai dan menembus dinding lambung, demikian juga alcohol sebanyak 20% akandiserap oleh dinding lambung. Makanan di dalam lambung berjalan lambat, tetapi tidak berarti akan menghalangi terserapnya alcohol oleh lambung. Dengan uraian di atas, dapat diketahui bahwa alcohol adalah minuman yang tidak baik bagi kesehatan, demikian pula aspirin dan umumnya obat-obat anti nyeri, misalnya anti rheumatic berbahaya bagi penderita tukak lambung.
Suatu mekanisme refleks dari alat pencernaan untuk menolak atau menghilangkan makanan yang tidak baik bagi tubuh, yang disebut refleks muntah (vomitus). Di dalam medulla (dari otak), terdapat pusat pengendalian muntah (vomiting control center) yang dapat mengirim impuls kuat untuk membalikkan gerakan peristaltic alat pencernaan, membuka pintu yang menghubungkan lambung dan oesophagus, menstimuli keluarnya air liur (salivary gland), dan menimbulkan gerakan kontraksi yang kuat dari otot abdominal. Ternayta, gerakan refleks yang muntah ada gunanya, tetapi mutnah yang berlebihan akan menyebabkan orang menderita dehidrasi (kehilangan banyak cairan tubuh. Dalam makanan yang dimuntahkan terkandung cairan asam. Oleh karena itu tubuh akan mengalami perubahan derajat keasaman (pH). Apabila pH naik maka akan terjadi alkalosis yang dapat berakibat fatal. Demikian pula apabila pH mengalami penurunan akan mengakibatkan terjadinya acidosis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar